Riset yang melibatkan pengumpulan data dari 2,9 juta orang Denmark,  itu menyimpullkan bahwa para pengguna ponsel selama 11 tahun atau lebih,  tidak memiliki tumor jenis ini, atau disebut juga dengan nama vestibular schwannomas. 
Hasil penemuan ini kontradiktif dengan banyak penelitian sebelumnya.  Ilmuwan dari Denmark ini mengatakan bahwa mereka tidak menemukan  hubungan jangka panjang antara ponsel dengan perkembangan tumor itu.
 Vestibular schwannomas adalah penyakit tumor ringan yang secara  teoritis timbul dari energi yang terserap oleh otak dari medan  elektromagnet yang dihasilkan oleh ponsel. Pada riset sebelumnya, World  Health Organization mengklasifikasikan ponsel sebagai penyebab potensial  kanker (karsinogen). 
 Riset yang dilakukan oleh ilmuwan Denmark ini adalah salah satu yang  terbesar untuk meneliti masalah ini. Penelitian ini hanya mendata berapa  lama seseorang telah menjadi pengguna ponsel. Namun, tidak mendata  seberapa sering orang tersebut menggunakan ponsel. 
 Menurut, David Savitz, seorang profesor dari Brown University yang  duduk dalam panel penelitian WHO itu, penemuan terbaru ini menjadi salah  satu pembuktian ketiadaan hubungan antara pemakaian ponsel dengan  peningkatan resiko vestibular schwannomas. Namun, kata Savitz,  penelitian di bidang ini masih perlu terus dilakukan.
 Vestibular schwannomas tumbuh di sekitar sel otak dan melibatkan  fungsi pendengaran dan keseimbangan seseorang. Tumor ini akan  menyebabkan seseorang kehilangan pendengaran, pusing-pusing, serta  kehilangan keseimbangan.  
Bila tumor ini tumbuh semakin besar, tumor ini mungkin akan menekan  daerah-daerah otak yang penting sehingga bisa juga mengancam jiwa  pengidapnya.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
0 comments:
Post a Comment