Apa yang membuat makanan menjadi sehat? Secara teori tentu kita mengetahui konsep nutrisi dasar seperti sayuran, protein, makanan rendah garam, gula, serta tidak mengandung lemak jenuh.
Namun, dalam rangka ingin menjadi sehat, apakah orang-orang di Dubai atau orang di Thailand akan mengisi keranjang belanjaan mereka dengan bahan makanan yang sama dengan orang di Jakarta atau Denver, misalnya?
Dalam survei global mengenai kebiasaan makan sehat konsumen yang dilakukan AC Nielsen di 56 negara, terungkap kategori makanan sehat yang berbeda-beda di banyak negara.
Survei ini meminta 25.000 responden memilih 10 jenis daftar makanan yang sering mereka beli, yang mereka anggap sehat. Sekitar 53 persen responden di seluruh dunia mengatakan mereka secara aktif berusaha menjaga berat badan dan 78 persen mengatakan diet adalah upaya utama untuk langsing. Akan tetapi 59 persen responden mengaku mereka kesulitan mengartikan daftar nutrisi dalam kemasan.
Selain itu, mayoritas responden mengatakan mereka skeptis dengan klaim kesehatan dari produsen makanan, terutama produk yang berlabel "Alami" dan "Organik".
Berikut adalah daftar lengkap jenis makanan sehat yang paling sering dibeli oleh konsumen di berbagai negara:
ASIA
1. Yogurt yang mengandung bakteri
2. Minuman fermentasi
3. Makanan yang mengandung serat utuh
4. Susu kedelai
5. Roti yang ditambah vitamin
EROPA
1. Produk yang mengandung serat utuh
2. Garam beryodium
3. Yogurt yang mengandung bakteri baik
4. Butter dan pengganti minyak
5. Minuman fermentasi
AMERIKA LATIN
1. Produk yang mengandung serat utuh
2. Butter dan pengganti minyak
3. Yogurt dengan tambahan bakteri baik
4. Sereal yang mengandung folat
5. Minuman buah yang disuplementasi
TIMUR TENGAH
1. Jus buah yang disuplementasi
2. Butter dan pengganti minyak
3. Produk yang mengandung serat utuh
4. Garam beryodium
5. Yogurt dengan tambahan bakteri baik
AMERIKA UTARA
1. Produk yang mengandung serat utuh
2. Butter dan pengganti minyak
3. Roti yang diperkaya vitamin
4. Jus buah yang disuplementasi
5. Yogurt dengan bakteri baik
Sumber:
http://health.kompas.com
Thursday, 9 February 2012
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment